Bahas Teknologi Diagnostik Modern untuk TB di ASM Dies Natalis ke-79 FK-KMK UGM
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama KAGAMA Kedokteran menggelar Annual Scientific Meeting (ASM) 2025 sebagai bagian dari peringatan Dies Natalis ke-79 FK-KMK UGM pada hari Sabtu, 15 Februari 2025 di Aula Kresna Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM. Acara ini mengusung tema “Penanggulangan Tuberkulosis dalam Perspektif Transformasi Bidang Kesehatan”, sejalan dengan upaya Indonesia dalam menanggulangi beban tinggi Tuberkulosis (TB) yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat. Salah satu narasumber utama dalam acara ini adalah Prof. dr. Titik Nuryastuti, M.Si, Ph.D, Sp.MK(K), Guru Besar Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM, yang memberikan wawasan terkait diagnostik inovatif TB, termasuk IGRA, TB-LAM, dan Ethambutol Scan, terutama dalam kaitannya dengan infeksi TBC-HIV.

Foto 1. Para Narasumber di ASM Dies Natalis ke-79 FK-KMK UGM
Prof. Titik Nuryastuti menyoroti pentingnya teknologi diagnostik modern dalam mempercepat deteksi TB, mengingat tantangan utama penyakit ini adalah diagnosis yang sering kali tertunda. Dengan pendekatan berbasis molekuler dan biomarker spesifik seperti Interferon-Gamma Release Assay (IGRA) dan Lipoarabinomannan (TB-LAM) dalam urin, strategi diagnostik kini semakin efektif dalam mendeteksi infeksi laten maupun aktif, terutama pada kelompok rentan seperti penderita HIV/AIDS. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa integrasi teknologi seperti Ethambutol Scan dalam sistem kesehatan dapat membantu meningkatkan akurasi diagnosis dan mempercepat intervensi medis.
Kegiatan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) melalui peningkatan akses terhadap diagnosis TB yang lebih cepat dan akurat. Selain itu, transformasi sistem kesehatan yang didorong oleh teknologi inovatif sejalan dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), yang menekankan pentingnya riset dan pengembangan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Diskusi dalam seminar ini diharapkan dapat memberikan masukan strategis bagi pemerintah, tenaga medis, dan peneliti dalam memperkuat kebijakan serta implementasi program eliminasi TB di Indonesia.

Foto 2. Penyampaian materi oleh Prof. dr. Titik Nuryastuti, M.Si, Ph.D, Sp.MK(K) terkait teknologi deteksi TB
Sebagai laboratorium rujukan nasional untuk Tuberkulosis, FK-KMK UGM memiliki peran penting dalam pengembangan riset dan inovasi di bidang TB. ASM 2025 menjadi platform penting bagi para akademisi, praktisi kesehatan, serta pemangku kebijakan untuk berkolaborasi dalam upaya eliminasi TB di Indonesia, dengan pendekatan berbasis data dan teknologi terkini. Melalui ASM ini, diharapkan langkah konkret dalam deteksi, pengobatan, dan pencegahan TB dapat semakin terakselerasi, mendukung misi global dalam mengakhiri epidemi Tuberkulosis sebelum tahun 2030.
Oleh: Ayu R
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!