Peningkatan Kapasitas Reviewer Etik: UNY Gandeng Guru Besar FKKMK UGM
Yogyakarta – Dalam rangka meningkatkan kualitas riset dan menjamin integritas data penelitian, Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan Workshop Etik Penelitian pada Senin, 14 Juli 2025, bertempat di Gedung Fakultas Kedokteran UNY. Workshop ini menghadirkan Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D., Sp.MK(K), Guru Besar dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, sebagai narasumber utama yang menyampaikan paparan mengenai urgensi klirens etik dalam penelitian yang melibatkan subyek manusia.

Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D., Sp.MK(K) sebagai narasumber dalam kegiatan workshop etik penelitian
Menurut Prof. Tri, ethical clearance merupakan syarat mutlak untuk memastikan legalitas dan perlindungan hak partisipan, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Deklarasi Helsinki. Prof. Tri juga menegaskan bahwa ethical clearance bukan sekadar syarat administratif, melainkan merupakan fondasi utama dalam menjamin legalitas dan akuntabilitas riset, khususnya yang melibatkan manusia sebagai subyek. Ia mengingatkan bahwa kelayakan etik memiliki implikasi langsung terhadap kredibilitas data dan penerimaan hasil riset di tingkat nasional maupun internasional.
Workshop ini diikuti oleh peserta yang terdiri atas calon penelaah klirens etik dan dosen pengampu mata kuliah metodologi riset dari berbagai fakultas di UNY. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip etik dalam riset sosial-humaniora serta dasar penyusunan protokol etik yang sesuai standar. Kehadiran Prof. Tri, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Etik FKKMK UGM, memperkaya diskusi dengan pengalaman praktis dari lingkungan akademik dan klinis.

Kegiatan workshop etik penelitian di FK UNY
Kegiatan ini merupakan langkah dalam memperkuat tata kelola penelitian yang beretika dan berkelanjutan, sejalan dengan SDGs poin 4 (Pendidikan Berkualitas). Dukungan dari akademisi seperti Prof. Tri Wibawa menunjukkan sinergi antara institusi pendidikan dalam membangun budaya riset yang bertanggung jawab, bermoral, dan berdampak luas bagi masyarakat.
Oleh: Ayu
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!