Departemen Mikrobiologi berada di bawah naungan FK-KMK UGM. Departemen Mikrobiologi memiliki 3 divisi antara lain divisi bakteriologi klinik, divisi mikologi klinik, dan divisi virologi klinik. Departemen Mikrobiologi berperan dalam proses pendidikan, penelitian, dan juga pengabdian masyarakat. Departemen Mikrobiologi juga melayani pemeriksaan laboratorium yang bekerjasama dengan berbagai fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta.
Laboratorium Mikrobiologi FK-KMK UGM
Laboratorium Mikrobiologi FK-KMK UGM menerima berbagai pemeriksaan sampel uji mikrobiologis dari fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta dan sekitarnya
PIT PAMKI 2024:
Pertemuan Ilmuah Tahunan Persatuan Ahli Mikrobiologi Klinis Indonesia sukses digelar di Pekanbaru pada 6-8 September 2024

Unggulan Departemen
Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM memiliki beberapa fasilitas unggulan seperti laboratorium Biosafety Level (BSL) 2+ yang digunakan untuk pemeriksaan TB yang sudah terakreditasi ISO/IEC 17025:2017 , dan pemeriksaan patogen infeksius lainnya yang berasal dari berbagai fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta dan sekitarnya. Selain itu juga memiliki beberapa laboratorium penunjang seperti lab kultur bakteri, lab virus, lab jamur, lab media, lab genomik dan molekuler, dan lab biobank infeksius sebagai sarana penunjang kegiatan penelitian dan pendidikan.
21 Februari
Kunjungan PATH
25 Februari
Instagram: @mikrobiologi_fkugm
Waspadai HMPV: Virus Pernafasan yang Mengancam Kelompok Rentan
Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang sebelumnya jarang dikenal, kini menjadi sorotan di tengah merebaknya kasus infeksi pernapasan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Virus yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 ini dilaporkan telah menyebar di China dan kini ditemukan juga di Indonesia. Menariknya, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terkena infeksi HMPV, dengan gejala yang mirip dengan flu biasa, seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, dan sesak napas.
Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D, Sp.MK, Guru Besar Mikrobiologi FK-KMK UGM, menjelaskan bahwa meskipun HMPV bukanlah virus baru, kehadirannya kembali mendapat perhatian publik seiring dengan penyebarannya. “HMPV telah ada lama di seluruh dunia dan kemungkinan besar setiap orang pernah terinfeksi saat kecil. Virus ini baru teridentifikasi secara lebih jelas pada tahun 2001,” ujarnya. Prof. Tri juga menambahkan bahwa strain HMPV yang saat ini menyebar di China adalah strain lama, yang telah dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan setempat.
Foto 1. Virus Human Metapneumo Virus (HMPV)
Meskipun HMPV mirip dengan SARS-CoV-2 dalam hal penularan dan gejala yang ditimbulkan, virus ini umumnya tidak menyebabkan penyakit fatal. Pada kebanyakan orang, infeksi HMPV dapat sembuh dengan sendirinya, mirip dengan flu. Namun, bagi anak-anak, orang dengan gangguan kekebalan tubuh, lansia, dan penderita gangguan pernapasan, virus ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius. “Virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran napas bawah pada orang dengan penurunan sistem kekebalan tubuh, dan dapat berulang,” kata Prof. Tri.
Penularan HMPV terjadi melalui droplet saat batuk atau bersin, serta kontak langsung dengan cairan tubuh yang terkontaminasi. Mengingat belum ada vaksin untuk virus ini, Prof. Tri Wibawa mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, memakai masker jika menunjukkan gejala infeksi saluran pernapasan, serta menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi. “Meski tidak berpotensi menyebabkan pandemi seperti SARS-CoV-2, HMPV tetap harus diwaspadai karena kemiripannya dengan flu,” tambahnya.
Meskipun virus ini tidak berpotensi menimbulkan pandemi atau menyebabkan penyakit fatal pada kebanyakan orang, virus ini tetap mengancam kelompok rentan, yang menjadi perhatian besar dalam upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya Goal 3: Good Health and Well-being, menekankan pentingnya menjamin kesehatan yang baik dan kesejahteraan bagi semua, serta menanggulangi penyakit yang dapat mengancam masyarakat. Pencegahan terhadap infeksi ini sejalan dengan prinsip SDGs nomor 3.
Oleh: Ayu R