Departemen Mikrobiologi berada di bawah naungan FK-KMK UGM. Departemen Mikrobiologi memiliki 3 divisi antara lain divisi bakteriologi klinik, divisi mikologi klinik, dan divisi virologi klinik. Departemen Mikrobiologi berperan dalam proses pendidikan, penelitian, dan juga pengabdian masyarakat. Departemen Mikrobiologi juga melayani pemeriksaan laboratorium yang bekerjasama dengan berbagai fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta.
Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM memiliki beberapa fasilitas unggulan seperti laboratorium Biosafety Level (BSL) 2+ yang digunakan untuk pemeriksaan TB, COVID-19, dan pemeriksaan patogen lainnya yang berasal dari berbagai fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta dan sekitarnya. Selain itu Lab Mikrobiologi memiliki Lab dan berbagai sarana penunjang kegiatan penelitian dan pendidikan.
Dari Laboratorium COVID-19 ke Biosafety dan Biosecurity: FK-KMK UGM Berpartisipasi dalam Workshop INDOHUN
Pada tanggal 25-27 September 2024, Perwakilan Lab Covid-19 FK-KMK UGM yang berasal dari Departemen Mikrobiologi dan Pusat Kedokteran Tropis mengikuti workshop “Laboratory Inventory Management Train-the-trainers” yang diselenggarakan oleh Indonesia One Health University Network (INDOHUN) di Hotel Savoy Homan, Bandung. Dua staf dari Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM yakni dr. Edwin Widyanto D, Sp.MK, Ph.D dan Ayu Rahayu S.Si., M.Si. Workshop ini diikuti oleh perwakilan laboratorium dari berbagai universitas yang pernah terlibat dalam pemeriksaan COVID-19.
Para peserta Workshop Laboratory Inventory Management Train-the-trainers” yang diselenggarakan oleh Indonesia One Health University Network (INDOHUN)
Rangkaian kegiatan berlangsung selama tiga hari, diawali dengan pembukaan oleh perwakilan dari Indohun, diikuti pemaparan materi oleh para ahli serta sesi diskusi interaktif. Puncak kegiatan terjadi pada hari terakhir, di mana peserta berperan sebagai trainer dan mempresentasikan topik yang telah dipelajari sebelumnya, khususnya terkait biosafety dan biosecurity. Langkah ini bertujuan untuk mengasah keterampilan peserta dalam menyampaikan materi dan menjadi trainer di institusi masing-masing.
Tujuan utama workshop ini adalah menyiapkan peserta sebagai trainer dalam pengelolaan inventaris laboratorium. Dengan pendekatan “train-the-trainers”, diharapkan mereka tidak hanya dapat mengoptimalkan manajemen laboratorium secara efektif dan efisien, tetapi juga menjaga standar biosafety dan biosecurity di lingkungannya. Pengetahuan ini akan dibagikan kepada rekan-rekan di laboratorium, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas layanan laboratorium secara keseluruhan.
Pemaparan materi terkait manajemen inventori Polio oleh Kemenkes
Selain itu, workshop ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua di segala usia. Pengelolaan laboratorium yang lebih baik akan memperkuat infrastruktur kesehatan, meningkatkan respons terhadap ancaman penyakit menular, serta menjaga keselamatan tenaga kesehatan dan masyarakat. Dengan standar biosafety dan biosecurityyang tinggi, risiko infeksi silang dan penyebaran penyakit di laboratorium juga dapat ditekan. Ini sejalan dengan tujuan SDGs untuk mempromosikan kesehatan global dan memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman kesehatan di masa depan. Semoga ilmu yang diperoleh dari workshop ini dapat berkontribusi besar dalam pengembangan laboratorium.
oleh: Ayu R