Departemen Mikrobiologi berada di bawah naungan FK-KMK UGM. Departemen Mikrobiologi memiliki 3 divisi antara lain divisi bakteriologi klinik, divisi mikologi klinik, dan divisi virologi klinik. Departemen Mikrobiologi berperan dalam proses pendidikan, penelitian, dan juga pengabdian masyarakat. Departemen Mikrobiologi juga melayani pemeriksaan laboratorium yang bekerjasama dengan berbagai fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta.
Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM memiliki beberapa fasilitas unggulan seperti laboratorium Biosafety Level (BSL) 2+ yang digunakan untuk pemeriksaan TB, COVID-19, dan pemeriksaan patogen lainnya yang berasal dari berbagai fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta dan sekitarnya. Selain itu Lab Mikrobiologi memiliki Lab dan berbagai sarana penunjang kegiatan penelitian dan pendidikan.
Keikutsertaan Guru Besar Dept. Mikrobiologi FK-KMK UGM di 12th UGM Public Health Symposium Bersama Pakar Internasional dari Jepang, Jerman, dan Perancis
Yogyakarta, 13 Juni 2024 – Prof. dr. Tri Wibawa, PhD., Sp.MK(K) selaku salah satu staf Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, turut berpartisipasi sebagai salah satu pembicara dalam kegiatan 12th UGM Public Health Symposium. Acara ini diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada dengan tema “One Health Approach: Addressing Challenges in Microbial Resistance.”
Dalam sesi paparannya yang berjudul “Implementation of One Health Approach in Indonesia: Challenges and Prospective,” Prof. dr. Tri Wibawa menjelaskan berbagai tantangan dan prospek penerapan pendekatan One Health di Indonesia. One Health merupakan pendekatan integratif yang bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan dengan mempertimbangkan keterkaitan antara manusia, hewan, dan lingkungan.
Selain Prof.dr.Tri Wibawa dari UGM, Indonesia, kegiatan 12th UGM Public Health Symposium juga melibatkan pembicara internasional, yakni Prof. Hiroshi Sato dari Yamaguchi University, Japan., Dr. Ahmed Abd El Wahid dari Leipzig University, Germany., dan Prof. Roger Frutos dari Montpellier University, France.
Prof. dr. Tri menyoroti pentingnya kolaborasi antar disiplin ilmu dalam mengatasi resistensi mikroba, yang semakin menjadi ancaman serius bagi kesehatan global. Selain itu beliau juga memaparkan strategi-strategi yang telah dan akan diterapkan di Indonesia untuk menangani masalah ini, termasuk kerjasama antar seluruh sektor.
Acara 12th UGM Public Health Symposium ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, peneliti, praktisi kesehatan, serta mahasiswa. Kegiatan ini mendukung SDG’s nomor 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera. Melalui simposium ini, diharapkan dapat terjalin kolaborasi riset yang lebih erat dalam upaya mengatasi tantangan resistensi mikroba di Indonesia dan dunia.
oleh: Dian A
editor: Ayu R