Departemen Mikrobiologi berada di bawah naungan FK-KMK UGM. Departemen Mikrobiologi memiliki 3 divisi antara lain divisi bakteriologi klinik, divisi mikologi klinik, dan divisi virologi klinik. Departemen Mikrobiologi berperan dalam proses pendidikan, penelitian, dan juga pengabdian masyarakat. Departemen Mikrobiologi juga melayani pemeriksaan laboratorium yang bekerjasama dengan berbagai fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta.
Laboratorium Mikrobiologi FK-KMK UGM
Laboratorium Mikrobiologi FK-KMK UGM menerima berbagai pemeriksaan sampel uji mikrobiologis dari fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta dan sekitarnya
PIT PAMKI 2024:
Pertemuan Ilmuah Tahunan Persatuan Ahli Mikrobiologi Klinis Indonesia sukses digelar di Pekanbaru pada 6-8 September 2024

Unggulan Departemen
Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM memiliki beberapa fasilitas unggulan seperti laboratorium Biosafety Level (BSL) 2+ yang digunakan untuk pemeriksaan TB yang sudah terakreditasi ISO/IEC 17025:2017 , dan pemeriksaan patogen infeksius lainnya yang berasal dari berbagai fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta dan sekitarnya. Selain itu juga memiliki beberapa laboratorium penunjang seperti lab kultur bakteri, lab virus, lab jamur, lab media, lab genomik dan molekuler, dan lab biobank infeksius sebagai sarana penunjang kegiatan penelitian dan pendidikan.
21 Februari
Kunjungan PATH
25 Februari
Instagram: @mikrobiologi_fkugm
Menjelajahi Dieng, Menyatukan Kebersamaan: Pengembangan Diri Keluarga Dept. Mikrobiologi FK-KMK UGM
Dalam rangka pengembangan diri dan mempererat kebersamaan, keluarga besar Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM melaksanakan kegiatan piknik dan wisata edukatif ke kawasan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama satu hari yaitu Sabtu, 28 September 2024 dengan melibatkan staf dosen dan tenaga kependidikan, yang bertujuan untuk menguatkan semangat tim sekaligus memberikan penyegaran/refreshing dalam bekerja.
Foto 1. Kunjungan ke destinasi wisata Candi Arjuna
Mengusung tema “Piknik Gayeng Rame Bareng“, kegiatan ini diisi dengan berbagai aktivitas menyenangkan dan edukatif. Selain menikmati keindahan alam Dieng yang menyejukkan, peserta juga berkesempatan untuk mengunjungi beberapa destinasi ikonik seperti Kebun Teh Tambi, Candi Arjuna, Kawah Sikidang, dan Telaga Menjer. Di Kawasan Tambi, para peserta belajar secara langsung mengenai proses pembuatan teh di Pabrik Teh Tambi, mereka dapat melihat dari mulai proses pembuatannya di pabrik teh, kunjungan ke kebun teh, hingga edukasi cara penyajian teh yang tepat.
Foto 4. Para peserta sedang dalam perjalanan menuju kawah Sikidang
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Candi Arjuna dan Kawah Sikidang, dua destinasi ikonik yang kaya akan nilai sejarah dan keunikan alam. Di Candi Arjuna, peserta diajak mengenal lebih dalam tentang warisan budaya Hindu yang tertua di Dieng. Sementara itu, di Kawah Sikidang, peserta dapat mengamati fenomena geotermal dari dekat, melihat indahnya kawah, serta mendapatkan wawasan mengenai bagaimana masyarakat setempat memanfaatkan potensi alam tersebut secara bijaksana. Perjalanan dilanjutkan ke Telaga Menjer, sebuah danau alami yang memukau dengan pemandangan asri dan suasana tenang. Di sini, para peserta disuguhkan keindahan alam yang mempesona, dikelilingi oleh pegunungan hijau sambil menaiki perahu menyusuri danau, menghadirkan momen relaksasi yang menyegarkan pikiran. Aktivitas ini tidak hanya memberikan pengalaman rekreasi, tetapi juga mempererat kebersamaan. Percakapan hangat dan canda tawa mengalir dengan alami, menciptakan ikatan yang lebih kuat.
Kegiatan ini mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan). Dalam konteks kesehatan dan kesejahteraan, kegiatan piknik ini memberikan ruang bagi seluruh anggota departemen untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka, sejalan dengan upaya memelihara keseimbangan hidup dan produktivitas kerja. Pengembangan diri melalui kegiatan outdoor seperti ini diyakini dapat meningkatkan semangat kerja yang dilakukan oleh departemen. Selain itu, aspek wisata edukasi yang terkandung dalam kegiatan, di mana seluruh peserta diajak untuk lebih mengenal dan memahami budaya serta lingkungan lokal Dieng. Hal ini menjadi pembelajaran penting tentang bagaimana tradisi dan lingkungan bisa dilestarikan melalui pendekatan ilmiah dan pendidikan.
oleh: Dian A
editor: Ayu R