Angkat Isu Bioetika dan Kedokteran Presisi di Konferensi Internasional Bioethics & Humanities 2024

Yogyakarta, 6-8 November 2024 – International Bioethics & Humanities Conference 2024 sukses digelar di Hotel Alana Yogyakarta, menghadirkan para pakar lintas disiplin untuk membahas tantangan global dalam bioetika, humaniora, dan kesehatan. Mengusung tema utama “Bioethics to Preserve Humanity: Navigating Through Environmental Crisis and Rapid Technology Advancement”, konferensi ini menyoroti dampak kemajuan sains-teknologi, perubahan lingkungan, serta praktik medis modern terhadap kemanusiaan. Dalam acara ini, salah satu staf Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM yaitu Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D, Sp. MK(K) berpartisipasi sebagai salah satu pembicara.

Foto 1. Para Pakar dan Pembicara di International Bioethics & Humanities Conference 2024

Prof. Tri Wibawa membahas peran mikrobiologi dalam pengembangan kedokteran presisi di Indonesia. Pendekatan kedokteran presisi ini menawarkan solusi inovatif untuk tantangan kesehatan di era modern. Dalam paparannya, Prof. Tri menyampaikan pentingnya pendekatan berbasis bioetika untuk memastikan integrasi teknologi modern dengan nilai-nilai kemanusiaan, khususnya di tengah krisis lingkungan global dan perkembangan teknologi yang pesat. Prof. Tri juga menekankan bahwa implementasi kedokteran presisi membutuhkan kerangka bioetika yang kuat untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. Kontribusinya dalam konferensi ini menunjukkan peranya dalam mendorong pengintegrasian inovasi ilmiah dengan praktik kesehatan berbasis etika.

Foto 2. Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D, Sp. MK(K) dalam pemaparannya di International Bioethics & Humanities Conference 2024

Konferensi ini bertujuan untuk menyediakan platform interaksi bagi para peserta untuk mengeksplorasi dan bertukar perspektif, pengalaman, serta praktik terbaik. Selain itu, forum ini juga diharapkan mampu merumuskan rekomendasi strategis untuk mengatasi isu-isu utama dalam bioetika dan humaniora, termasuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), diantaranya SDG 3 (Good Health and Well-Being): Dengan mendorong pendekatan kesehatan berbasis bioetika untuk meningkatkan kualitas pelayanan medis, SDG 4 (Quality Education): Melalui platform diskusi untuk berbagi ilmu pengetahuan dan praktik terbaik di bidang bioetika dan SDG 17 (Partnerships for the Goals): Dengan membangun jejaring kolaborasi multidisiplin yang berkelanjutan. Selain sebagai forum berbagi pengalaman, acara ini memperkuat posisi UGM sebagai pusat pengembangan riset global yang inovatif, etis, dan berkelanjutan. Konferensi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi multidisiplin untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

oleh: Ayu R

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.